Tuesday, December 31, 2013

C.A.T. 2013 : A Wonderful Year

Time change, people also change.
2013, it’s a wonderful year. Too many stories and many hopes.

Melihat buku diary dan postingan di blog, kelihatan deh udah jarang menulis dan mengetik. Ada alasannya kok, karena selama ini terlalu sibuk ngerjain tugas ini itu, sibuk bersantai, sibuk main dan sibuk nonton. Hasilnya, banyak catatan dan cerita yang terlewat begitu saja sepanjang tahun ini. Mumpung malan ini tahun baru, makanya sore ini menyempatkan menambah postingan di arsip 2013. Yup, sekalian me-review satu tahun kebalakang. Masih banyak hal yang harus diperbaiki.

Sudah hukum alam, setiap ada perjumpaan pasti ada perpisahan. 2013 masih sebuah awal ceritaku di bab “Rima Jadi Mahasiswa”. Kalau di 2012 harus berpisah dari teman-teman paling luar biasaku, yaitu 13th Neutrality, karena jalan yang kami pilih, maka di tahun ini aku harus berpisah dari Kai, our beloved grand father, karena janji yang tak bisa kita rubah. Tahun ini mulai belajar lebih ikhlas dan sabar. Setiap perpisahan dengan orang kita cintai pasti menyakitkan, kali ini perpisahan karena kematian memang luka yang benar-benar menyakitkan. Perihnya sulit sembuh. Bayangkan saja, kita tidak bisa lagi mendengar suara, tawa dan melihat senyum orang yang kita sayangi.

Kadang aku nggak ngerti deh, ada aja drama atau sinetron orang-orang patah hati yang kesannya hidupnya hancur gara-gara ditinggal kekasihnya karena selingkuh atau bosan. Sumpah, itu lebay deh. Menurut pribadi, ditinggal orang yang nggak bisa menerima kita apa adanya seharusnya membuat kita bersyukur karena kita ditunjukkan keburukan orang itu dan diberikan kesempatan untuk mencari yang lebih baik. Beda banget kalau ditinggal lewat kematian, pasti bingungkan nyari penggantinya kemana ? kalau kaiku pergi, gak mungkinkan aku nyari kai baru. Apa kata nenekku coba?? Udahlah, mungkin aku saja yang kurang pengalaman soal itu. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar dan ikhlas menikmati hidup.

Menjadi mahasiswa semester 2 dan 3 di tahun ini juga luar biasa. Tahun ini benar-benar awal kesempatan belajar membagi energy dan perhatian antara kuliah dan organisasi. Tantangannya adalah menjaga konsistensi diri sendiri untuk kuliah dan bisa aktif di organisasi. Sejak awal alasan berada di universitas adalah belajar menuntut ilmu dan gelar sarjana. Gelar sarjana dan nilai baik gak begitu berarti kalau ga punya soft skill. Sebaliknya apa artinya pengalaman dan soft skill punya tapi kuliah sering bolos, nilai kurang mencukupi dan akhirnya ga lulus2. Dimana suksesnya? Sebenarnya, itu semua pilihan kita masing-masing.

Kembali ke my point of view : sukses itu dimulai hari ini, bukan ditentukan besok. Hari ini aku harus sukses menikmati kuliah, menyelesaikan tugas tepat waktu, KHS baik dan stabil berorganisasi. Hmm, almost perfect. Kali ini aku cuman bisa mengulang materi kuliah dan berdoa smoga sukses menghadapi ujian final lusa. Amin ya Rabbalalamiin. Sepanjang 3 semester ini, kesimpulan yang bisa ku ambil adalah : Kuliah itu gak capek, tapi pegel. Beneran deh. Capeknya hilang kalau ngumpul sama Laskar Enviro, apalagi sama Dhini, Sahla dan Kiki. Mereka itu yaaaa, kok kadang konyol banget gitu. Terima kasih, Allah karena telah menitipkan teman se-Amazing TNT dan se-Wonderful Laskar Enviro.

Sebuah ucapan “Big Thanks” buat teman, sahabat dan saudariku Romadhini Putri Wulandari yang ga bosan-bosan menampung saya, membonceng saya keliling Banjarbaru-Banjarmasin dan mengajak saya buat presentasi di Rektorat. Di depan kakak-kakak tingkat yang lolos seleksi Pendanaan Proposal PKM di Monev UNLAM. Beneran itu adalah pengalaman pertama buat presentasi di depan orang-orang kreatif yang lebih tua dan lebih berpengalaman daripada kita (aku,dhini,kiki,ayu,andre) yang waktu itu masih maba dan cuman kita yang maba. Kalian luar biasa. Oh iya, nggak lupa deh sama Sahla dan Kiki yang nggak pernah bosan dan selalu ada buat aku. Love You Full deh. Muach. Harapannya semoga kita bisa menggoreskan sebuah prestasi di jidad pintu kantor Prodi, diukir deh. Biar abadi. Amiin.

Time change, people also change. Nggak apa-apa asal hatinya jangan ada yang berubah. Hahaha. Silahkan teman-temanku, sahabat-sahabatku, saudari-saudariku berubah. Berubah lebih dewasa, lebih cantik, lebih hebat, dan semuanya. Berubah dari jomblo ke berpacaran, berubah dari berpacaran jadi menikah. Terserah, asal tetap baik hati. Mau 2011,2012,2013,2014 dan sampai kapan pun. Karena hati kalian bagai crayon warna-warni yang sudah mencerahkan hidupku. Selamat beresolusi menjadi manusia luar biasa yang positif buat lingkungan dan negeri ini.
Di setiap celah warna warni dunia ini, terselip sejuta cerita, kenangan dan harapan. Semuanya melebur jadi satu kehidupan, walau kadang hujan, kadang mentari bersinar terlalu terik, saat malam tak cerah berbintang dan bulan pun malu. Waktu yang terlalu lembut ini pun kadang usil, menyembukan luka tapi juga menghapus memori kecilku. Sampai akhirnya nanti, kita tiba di pelabuhan kita. Tempat dimana kita bisa menikmati birunya langit, beningnya air, indahnya semua karunia Allah, dan orang-orang akan bilang bahwa kita telah tiba di akhir perjuangan saat itu. Dan saat ini, biarlah masa lalu berlalu dan masa depan datang. Selamat tinggal masa lalu dan selamat datang hari yang baru. Semoga hati kita tak akan berubah sampai nanti.
Happy New Year, all 

Wednesday, December 11, 2013

Bosan di suatu siang

Terkadang waktu terasa terlalu singkat untuk dimiliki. Terlalu lembut berlalu. Rasanya hebat jika bisa melewati semuanya dengan baik. Saat saat seperti ini, di saat tugas menumpuk, rindu memuncak, saat inilah kita bisa terjatuh tergelincir. Kadang lelah, tersenyum pun sulit.
Saat seperti ini, rasanya ingin kembali mengenang birunya langit, meski menyilaukan. Hangatnya mentari meski ternyata terlalu terik. Manisnya lengkung rembulan di tengah malam yang dingin. Binar bintang di tengah malam yang kelam. Bahkan suara jangkrik yang memecah sunyi.

Thursday, October 24, 2013

Demons buat 24 Oktober Kelabu


When the days are cold
And the cards all fold
And the saints we see
Are all made of gold

When your dreams all fail
And the ones we hail
Are the worst of all
And the blood’s run stale

I wanna hide the truth
I wanna shelter you
But with the beast inside
There’s nowhere we can hide

No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

Lagu Demons dari Imagine Dragon rasanya pas banget buat siang ini. Siang yang kelabu.
Melihat langit rasanya jadi ikut berubah jadi kelabu, nggak sih, cuma hiperbola aja.
Seminggu ini cuaca di Banjarbaru benar-benar gak bersahabat. Sebentar panas terik, terus tiba-tiba hujan badai. Kalau daya tahan tubuh menurun, flu bisa hinggap menemani ngerjain tugas-tugas kuliah yang lagi musim panen.
Beginilah kalau sedang jenuh, tugas numpuk, kadang ada deadline tiba-tiba, sobat sobat mulai jenuh dan sibuk dengan tugas masing-masing, dan akhirnya aku hampir ikut jadi kelabu kayak langit.
Berhubung sobat-sobat juga sedang berjuang menyemangati diri mereka masing-masing, menyemangatin diri sendiri aja deh.

yaaah, hujan deh diluar.....

Monday, September 16, 2013

Museum Sepi ? Why ??


Dari Wikipedia, Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums disingkat ICOM, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan.

Di Indonesia, bisa jadi ada ratusan (ga pernah tau persis) museum yang menyimpan benda benda peninggalan dari masa lampau. Mulai dari zaman prasejarah, kerajaan-kerajaan Hindu, Budha, Islam, era penjajahan hingga peninggalan penting lainnya tersimpan rapi di sana. Museum bisa menjadi tempat untuk mempelajari sejarah Indonesia secara menyenangkan. Siapa coba yang ga suka jalan-jalan ? Yah, sekalian menambah wawasan, sambil rekreasi atau cuci mata :D

Pengalaman pribadi, baru museum Mulawarman dan Museum Kayu di Tenggarong, Kutai Kartanegara dan juga Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru yang sudah aku perhatikan baik-baik.  Kalau museum di Sragen, di Prambanan, di Kraton Yogyakarta dan Monas, sekali liat aja sambil lewat (maklum cuman liburan). Bedanya museum di Kalimatan yang sering aku kunjungin, jauh lebih sepi di hari biasa dibanding museum yang  ada di Jawa. Mungkin karena museum di Jawa ada di antara objek objek wisata yang sudah populer. Sepi dan berasa angker (karena isinya barang tua dari zaman dulu). Tapi apa cuman itu yang bikin sepi ?


Menurutku, museum sepi karena museum membosankan. Bagaimana tidak bosan kalau dari aku kecil sampai dewasa, isinya cuman itu-itu saja, tata letaknya pun di situ-situ saja. Bahkan sudah banyak benda yang dulu bisa ku lihat, sudah tidak ada lagi sana. Entah karena rusak dimakan usia atau dicuri. Apalagi jika museumnya terletak di daerah bukan tujuan utama pariwisata, bisa jadi pengurus museum cuman berjaga, melaksakan abseensi tiap hari kerja karena gaji dan kurang memperhatikan museumnya. Jadi kondisi museumnya, yaah, seadanya saja. Terkikis guratan waktu, terlupa oleh zaman.

Akan lebih menyenangkan seandainya setiap tahun selalu ada pajangan baru dan tata letak baru. Apalagi kalau sejak Taman Kanak Kanak sampai SMA ada kurikulum pelajaran yang mewajibkan berkunjung ke museum, maksudnya biar museum selalu ramai dan tidak dilupakan sehingga tidak kehilangan fungsinya sebagai pusat studi. Jangan sampai kita dan generasi berikutnya tidak peduli dengan museum bahkan sejarah Indonesia. Karena sekarang saja, kita sudah lemah dalam penghayatan sejarah Indonesia sendiri, apalagi nanti. Menurut George Santayana, seorang penyair dan filsuf Amerika asal Spanyol terkenal:
 "Mereka yang tidak bisa mengingat sejarah, terkutuk untuk mengulanginya."

Na’udzubillahi mindzalik. Jangan sampai deh, kita balik ke zaman prasejarah, apalagi zaman penjajahan.

Thursday, August 22, 2013

Galau ? No, No, No..!

Beberapa waktu lalu, ada seorang teman yang nge-twit tentang galau. Ceritanya, dia cuman jujur kalau lagi galau. Mungkin karena banyak yang mengolok, dia jadi emosi dan membela diri dengan bilang bahwa dia bisa bahagia karena galau. Nah, lho ! Di sini yang mulai gak masuk akal, antara aku yang ga ngerti atau dia yang salah merangkai kata.
Menurut pribadi, semua orang berhak untuk galau atau nggak. Terserah mau ngegalauin apa. Eh, terus dia nge-twit lagi, dia tulis orang yang ga pernah ngaku galau berarti ga jujur karena galau itu aib bagi mereka. Aduuh, aku ga ingat detailnya. Pokoknya habis baca itu aku ngakak aja karena udah semakin ngaco twitnya.
Sebenarnya galau itu apa ya ? Menurut KBBI, galau definisinya "sibuk beramai - ramai" atau "kacau tidak karuan". Mungkin karena dikaitkan dengan psikologis sehingga menjadi "perasaan gelisah, bingung, kacau balau". Lalu, era sekarang di antara banyak kemudahan hidup, masih banyak aja yang kacau perasaannya atau menyebut diri sedang dilanda galau. Mungkin karena sedang banyak masalah ekonomi, pendidikan bahkan masalah dengan pacar atau merindukan mantan *oops. Yah, banyak kemungkinan bisa terjadi.
Ada pepatah, "semakin tinggi pohon kelapa, semakin kencang angin yang bertiup menerpanya" artinya semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin kencang cobaannya. Semakin kita dewasa, semakin banyak ujian hidup. Tapi karena hidup cuma sekali, harus dinikmatin dong semuanya. Hidup butuh perjuangan kan ?? ;)
Galau ? No, No, No..!
Sesulit apapun perjuangannya,  kita tetap bisa memilih untuk tetap ceria. Buat apa merasa susah dan galau jika hal tersebut tidak membantu sama sekali ?
Sedih, galau malah bisa jadi semakin menguras energi, membuang waktu dan semakin menjatuhkan kita. Apa benar galau membawa manfaat ? Nggak deh. Ketika sedih karena pacar, masih ada sahabat dan keluarga yang benar benar tulus mencintaimu.
Ketika kesulitan karena uang, bersabar dan berdoa agar dimudahkan Allah karena rezeki pasti ada bagi yang mau berusaha. Ketika kesusahanan dalam menuntut ilmu, jangan menyerahkan! Karena badai pasti berlalu, semangat ya!
Tetap peduli terhadap sekitar, semangat meraih cita-cita, dan cheers!! Bergembiralah :-D

Wednesday, July 31, 2013

Menjadi Mahasiswa

Menjadi mahasiswa rasanya gampang tpi juga susah. Gampangnya, belajar lebih santai dari pada sekolah. Kuliah juga cuman sebentar aja. Susahnya, perlu improvisasi extra biar ga keteteran diantara belajar, bersantai, organisasi dll.

Apalagi kalau dosennya punya mood yang variatif, nilai bisa dipengaruhi gara2 mood. Tapi kalau sudah kuliah dijurusan yang sesuai dengan passion kita, rasanya semua susahnya berubah menjadi tantangan yang seru. :-D Pokoknya, nikmatin aja deh. Hidup cuma sekali kan ? ;-)

Friday, May 24, 2013

Perih

Kata orang, kita akan merasa memiliki sesuatu setelah sesuatu itu
hilang. Kata orang lagi, kalau kita ikhlas melepas apapun yang hilang
dari kita, pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Tapi. . . . Tetap aja kalau ada yang hilang, rasanya perih di jantung.

Kata orang, perih dan luka akan sembuh sendiri seiring dengan waktu
yagng berlalu. Akhirnya, apapun yang terjadi, hanya dengan berdamai
dengan waktu dan semuanya berlalu.

Kata orang, perih dan rasa sakit akan membuatmu menjadi kuat...
Sepertinya hal tersebut memang benar. Tapi aku belum tau pasti. Karena
aku masih sedang tumbuh dan belajar berdamai dengan rasa perih itu
sendiri.

Thursday, May 9, 2013

Belajar Sesuatu

Dulu, waktu SMA, jam pelajaran PKn adalah waktunya rekreasi buatku. Mengapa? Karena di SMA, setiap hari aku harus berdamai dengan Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Tiada hari tanpa mereka dari Senin - Sabtu. Di jam PKn, aku bisa membuka wawasan tentang negeri ini. Siapa sih yang tidak jatuh cinta pada negeri ini...?? Indonesia terlalu indah untuk dibenci. Yah, Indonesia negeri yang indah dan kaya sumber daya alam dan manusia. Mungkin saat ini, kita yang  salah dan tidak cerdas mengelola negeri ini.

Kembali mengingat kelas PKn dulu, aku terlalu menikmati kelas ini. Mungkin karena aku beruntung bisa sekolah di SMA yang saat itu jadi pilot project SBI, aku dapat guru yang minimal sedang mengejar gelar S2. Dan kebetulan lagi, guru Pkn ku sudah S2. Beliau berhasil membuat kelas menjadi menyenangkan dengan membeberkan fakta-fakta yang selalu membuat kami tidak memandang negeri dan pemerintah ini dengan sebelah mata. Nggak sedikit, contoh kasus yang kami bahas.  Banyak prestasi pemerintahan yang juga dibeberkan.

Nah, tidak seperti saat ini, di bangku kuliah. Mungin karena dosen adalah lulusan S2 Hukum, jadi kelasnya agak membosankan. Penyajian materi selalu ujung-ujungnya ke masalah penegakkan aturan. Nggak ada rasanya hal positif yang dijabarkan tentang negeri ini.

Walaupun seperti itu, dosen yang ini lebih bagus dalam menyampaikan nasihat dari pada menyampaikan materi. Untung aja, sepertinya beliau sadar. Maka, kuliah 3 SKS ini nggak melulu penyampaian materi. Percuma juga, nggak smua mahasiswa konsentrasi pada meteri. Untuk itu, belau pake trik nyelipin cerita motivasi di luar materi. yah, paling tidak, dengan itu rasa ngantuk kami bisa dihalau sejenak.


Di pertemuan Rabu, 8 Mei kemarin, ada satu "puisi" kata beliau yang beliau bacakan. Isinya

Ketika perjuangan kita tak membuahkan hasil
maka saat itu kita sedang belajar tentang ketulusan
Ketika usaha kita dinilai tak penting
maka saat itu kita sedang belajar tentang keikhlasan
Ketika hati kita terluka dalam
maka saat itu kita sedang belajar tentang memaafkan
Ketika kita merasa lelah dan kecewa
maka saat itu kita sedang belajar tentang kesungguhan
Ketika kita merasa sepi dan sendiri
maka saat itu kita sedang belajar ketangguhan
Ketika kita merasa letih hingga ingin berhenti
maka saat itu kita sedang belajar tentang arti pengorbanan
Ketika semua cobaan datang menyapa kita
maka saat itu kita sedang belajar untuk lebih bersyukur dan mendekat pada-Nya
Aku nggak tau itu karya siapa, tapi yang jelas, isinya benar sekali. Inspiratif.
Kalimat-kalimat tersebut bisa menjadi penawar rasa sedih dan kecewa waktu usaha dan imipian kita belum tercapai. Seperti apapun cerita kita, apapun yang terjadi, jangan berhenti untuk meraih apapun itu. Semangat ! !

Saturday, April 27, 2013

8 Cara sederhana mengatasi Global Warming

*Dimuat di Enviro Corner Edisi 3, Mading Himpunan Mahasiswa

Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

Oleh Laskar Enviro12*



1. Berusaha Membatasi Penggunaan Kertas Juga Tissue

12 rim kertas setara dengan 1 pohon dewasa dengan usia 5 tahun ke atas. 12 rim tersebut mungkin angka yang digunakan manusia per minggunya. Dengan demikian, boleh jadi satu manusia menggunakan 1 pohon per minggunya. Karena itu, salah satu cara mengatasi global warming adalah dengan menanamkan pikiran betapa berbahayanya jika kita menggunakan kertas secara berlebihan. Gunakan email saat ingin berkirim surat, gunakan perangkat CD saat ingin memuat lampiran laporan kantor, gunakan lap dan kurangi penggunaan tissue serta pakai undangan online ketimbang undangan konvensional dari kertas yang sekali berita sampai akan menjadi sampah hanya dalam waktu semenit.

2. Gunakan Bola Lampu Neon

Memang cahaya lampu pijar jauh lebih apik ketimbang lampu neon. Hanya saja, energi yang digunakan lampu yang serupa cahaya bulan ini sangat tinggi jika dibandingkan neon. Pemborosan energi tentu berbahaya bagi bumi.

 3. Jangan Gunakan Screen Saver

Screen saver pada laptop atau komputer Anda bisa memicu meningkatnya produksi zat emisi yang berperan mempercepat pemanasan global. Screen saver pada komputer menggunakan energi juga mengeluarkan emisi Co2. Jadi, lebih baik shut down jika Anda tak menggunakan laptop atau komputer ketimbang mengaktifkan screen saver.



4. Periksa Kondisi Ban Kendaraan Anda

Mungkin hal ini sepele, namun ban yang kurang baik akan membuat laju kendaraan Anda melambat dan hal ini tentu akan menambah beban polusi pada bumi. Jadi, jeli memeriksa ban Anda ya!

5. Buka Jendela Anda

Membuka jendela rumah Anda lebih lebar, karena jika tidak dibuka menyebabkan sirkulasi udara yang terjebak di dalam rumah akan mengkonsumsi energi lagi. Selain itu, Anda bisa merasakan kesejukan udara dan mengurangi penggunaan AC. Alat electronic berperan menyumbang gas emisi!


6. Memilih Pupuk Organik

Pupuk non-organik bisa menimbulkan Gas Rumah Kaca yang jauh lebih besar ketimbang CO2. Terlebih jika pupuk non organik tersebut mengandung nitrogen yang akan diuran menjadi N20. Berbahaya! Gunakan pupuk organik saja. Selain sehat juga aman bagi bumi kita!


7. Rajin Menanam Pohon

Pohon diberi kemampuan unntuk mendaur ulang udara sehingga lebih segar, menjaga kesehatan bumi serta menjadi pengunci tanah sehingga bencana semisal longsor bisa dihindari. Tanamlah pepohonan semisal bamboo seba ia memiliki kemampuan menyerap co2 4 kali lebih besar ketimbang jenis pohon lainnya.

8. Gunakan Kendaraan Umum

Selain membantu mengurai kemacetan, kebiasaan Anda menggunakan kendaraan umum merupakan cara mengatasi global warming yang sederhana. Jumlah kendaraan pribadi di cukup tinggi dan berperan menyumbangkan hampir 80% polutan.


 Dari berbagai sumber

Saturday, March 23, 2013

Serat Cukup, Tubuh Sehat



*Dimuat di Enviro Corner, Mading Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Oleh Laskar Enviro12*

Untuk jadi Mahasiswa aktif,  kreatif dan dinamis diperlukan semangat tinggi dan niat kuat yang didukung oleh tubuh dan sehat. Seperti ungkapan latin “Mens Sana In Corpore Sano : “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Salah satu komponen yang diperlukan tubuh adalah serat, yaitu karbohidrat kompleks yang terkandung dalam makanan nabati. Manfaatnya antara lain dapat menurunkan gula darah, kolesterol, dan bahkan dapat mencegah kanker usus besar, dan membantu mencegah terjadinya penyakit wasir. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang mencukupi kebutuhan serat harian yang dianjurkan, yaitu 25-40 gram per hari.
Jenis Jenis Makanan Berserat Tinggi :
I  Beras Merah : Setiap cangkir beras merah mengandung 3,5 gram serat. Penelitian di Harvard baru-baru ini menemukan bahwa, makan lebih dari 5 porsi nasi putih dalam seminggu meningkatkan risiko Diabetes tipe 2 sebesar 17 persen. Namun jika kita menambahkan beberapa porsi beras merah per minggu akan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 11 persen.

I  Buah Alpukat : Buah Alpukat merupakan salah satu sumber serat yang tinggi. Setiap 2 sendok makan alpukat mengandung sekitar 2 gram serat dan pada setiap satu buah utuh mengandung sekitar 10 gram serat. Alpukat juga merupakan sumber yang sangat baik dari lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

I  Jagung : Berbagai jenis jagung memiliki kandungan nutrisi antioksidan. Pada sekitar setengah cangkir biji jagung, mengandung 2 gram serat. Popcorn juga merupakan sumber makanan kaya serat dan rendah kalori. Popcorn dapat menyediakan sekitar 3,5 gram asupan serat per tiga cangkir penyajian.

I Gandum : Pada gandum utuh unsur-unsur gizi dan serat masih utuh, sehingga menjadikan gandum dalam makanan sehari-hari adalah pilihan diet yang baik untuk memenuhi asupan serat harian.

I Sayur Brokoli : Selain mencegah kanker, sayuran ini juga mengandung serat beberapa. Sekitar 5.1 gram serat dapat diperoleh dari secangkir brokoli rebus.

I Buah Apel : Kita harus makan apel berikut dengan kulit nya jika ingin mendapatkan seratnya dan beberapa zat kimia bermanfaat lainnya. Sebuah apel ukuran biasa dapat mengandung sekitar 4,4 gram serat.
Demikian beberapa Jenis Jenis Makanan Berserat Tinggi yang EnCo rangkum dari berbagai sumber. Serat tidak hanya baik untuk kesehatan sistem pencernaan tapi juga membantu diet penurunan berat badan dan menjaga tubuh tetap sehat. Pastikan kebutuhan serat tercukupi, Sayur dan buah sudah pasti merupakan sumber serat yang utama. Tapi kamu bisa menambahkan asupan serat dari makanan selain sayur dan buah segar. Semoga bermanfaat!
Dari berbagai sumber w


Tuesday, March 12, 2013

Laskar Enviro On Action



Aksi Laskar Enviro #1
Hai!Kenalin dong, ini dia teman-temanku di bangku kuliah : Laskar Enviro. Laskar Enviro adalah sebuah username twitter khusus angkatan 2012 jurusan Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Sepertinya nama ini menjadi nama angkatan kami juga. Lebih jelas baca : Sebuah Nama.

Membahas tentang LINGKUNGAN, tentu saja Laskar Enviro tidak mau ketinggalan beraksi dalam mencintai dan melestarikan lingkungan. Pada kesempatan yang lalu, (Jumat,8/3/2013) sehubungan dengan mandat Bapak PD 3 FT UNLAM untuk membersihkan lingkungan kampus, datanglah kami pagi-pagi ke kampus. Bisa dilihat, waktu itu di lapangan parkir baru ada anak-anak Laskar Enviro aja yang kerajinan datang ke kampus. Sambil menanti mulainya kegiatan, sudah kebiasaan kami buat kumpul di depan prodi untuk berinteraksi berbagi tawa dan cerita.

Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 08.15, sudah telat 1 jam dari jadwal dan akhirnya bapak PD 3 tiba *yey . Kami yang sudah ngumpul dari tadi, mulai menyiapkan mental dan semangat untuk ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan. Eeeeh, tapi kok bapaknya berlalu begitu saja tanpa memberi aba-aba untuk memulai . Oke lah, mungkin belum mulai, santai lagi. . . . Tak lama berselang, jauh di seberang kami, api sudah berkobar melahap potongan ranting dan batang pohon yang tumbang beberapa hari lalu akibat hujan deras. Waah, kayaknya kegiatan bersih-bersih sudah tanpa kami.

Naah, di sini kami mulai galau, dan bertanya-tanya “Udah mulaikah?, Terus kita ngapain dong?, atau “Kok kita nggak diajak siiih? “ Beberapa dari kami sih nggak peduli, nggak ambil pusing apa lagi di susul kabar kalau kuliah hari ini dibatalakan karena dosen yang bersangkutan berhalangan hadir. Beberapa ada yang bertahan dan beberapa ada yang pulang diam-diam karena tadi nggak sempat sarapan. Beberapa yang bertahan masih gemas kali ya, merasa nggak mau sia-sia karena udah datang pagi-pagi, akhirnya ada aja yang rajin dan menggagas untuk beresi tumpukan bata press di depan kantor Prodi Lingkungan.

Alhasil, di kala mahasiswa prodi lain membersihkan lingkungan kampus yang lain, kami sibuk memberesin sekitar kantor prodi kami sendiri. Niiiiih, sekilas moment yang sempat diabadikan oleh rekan kami Wahyundi Sahputra.

 Ayo, disapu, disusun yang rapi ya

Ini, Bani yang paling semangat kali ini.

Eeeh, ada Tika, sadar kamera.



 S.E.M.A.N.G.A.T Ravie! 


 Uuups, bingung nih, bunganya ditanam dimana ya?

 "Buanglah sampah pada tempatnya" kata Fandy


Yooks, ditata potnya biar cantik, rapi nan keren. *yey Photobucket

Photobucket

Monday, February 18, 2013

Green Action : Kurangi Penggunaan Plastik



Kantong Plastik Jadi Musuh di Italia

Sejak awal tahun 2011, rakyat dan pemerintah Italia sepakat menyatakan perang. Kali ini genderang perang tak mereka tabuh untuk memerangi mafia, melainkan tas kresek (kantong plastik sekali pakai). Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek.
"Dekrit yang mulai berlaku 1 Januari 2011 itu terobosan terbaru pemerintah memerangi plastik. Masyarakat harus bersikap lebih dewasa menjaga lingkungan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Italia, Stefania Prestigiacomo. Dengan aturan itu, Italia menjadi negara pertama Uni Eropa (UE) yang memberlakukan larangan pemakaian tas kresek. Terbetik kabar, Prancis juga segera memberlakukan aturan serupa. Sejumlah perusahaan pertokoan sudah menyingkirkan tas kresek untuk belanja. Bahkan jaringan hypermarket terbesar di dunia, Carrefour, sejak Maret 2007, tak lagi membagikan tas kresek gratis kepada konsumen. Mereka yang membutuhkan kantong untuk membawa belanjaan harus membelinya.
Sebelum itu, Inggris serta Belgia, Belanda dan Jerman juga melarang tas kresek untuk tempat belanjaan. Tapi, empat negara tadi tak sampai menjadikan larangan itu sebagai aturan pemerintah. Yang banyak terjadi adalah bahwa pemerintah sejumlah negara Eropa sekadar memungut pajak dari penggunaan tas kresek.
Dibanding negara-negara Eropa lainnya, pemakaian tas kresek di Italia tertinggi. Tiap tahun masyarakat Italia menggunakan sedikitnya 20 miliar kantong plastik. Artinya, tiap orang membuang sekitar 300 tas kresek tiap tahun.
Legambiente (organisasi lingkungan hidup Italia) optimistis Italia akan mampu memangkas emisi karbondioksida. "Larangan menggunakan tas kresek untuk belanja yang terbuat dari polythene (plastik) itu akan mengurangi emisi CO2 sampai sekitar 180 ribu ton," ungkap Legambiente. Berdasar survei lembaga tersebut, hampir seluruh warga Italia pun mendukung larangan pemakaian kantong plastik itu.         news.liputan6.com/.../penggunaan-kantung-plastik-dilarang 30 Des 2010


Hingga saat ini, telah banyak negara yang melakukan hal serupa seperti Cina dan India. Nah, kapan ya, negara kita ikut aktif melestariakan lingkungan ? Bagaimana mungkin membiasakan masyarakat kita agar sadar dan peduli terhadap lingkungan jika para pemimpin kita tidak tegas dalam masalah ini. Di tambah lagi, sosialisasi pelestarian lingkungan juga sangat minim dilakukan di Indonesia. Kalau pun ada, informasi yang diberikan tidak sampai hingga ke semua lapisan masyarakat. Sudah sepatutnya kita yang mengerti permasalahan ini untuk bertindak. Ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan mengurangi sampah itu sendiri. Perubahan besar di mulai dari satu langkah kecil. Ayo, teman-teman! Kita tumbuhkan kesadaran akan lingkungan dalam diri kita sendiri dan tularkan ke sekitar kita!