Kantong Plastik Jadi Musuh di Italia
Sejak awal tahun 2011, rakyat dan pemerintah Italia sepakat menyatakan perang. Kali ini genderang perang tak mereka tabuh untuk memerangi mafia, melainkan tas kresek (kantong plastik sekali pakai). Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek."Dekrit yang mulai berlaku 1 Januari 2011 itu terobosan terbaru pemerintah memerangi plastik. Masyarakat harus bersikap lebih dewasa menjaga lingkungan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Italia, Stefania Prestigiacomo. Dengan aturan itu, Italia menjadi negara pertama Uni Eropa (UE) yang memberlakukan larangan pemakaian tas kresek. Terbetik kabar, Prancis juga segera memberlakukan aturan serupa. Sejumlah perusahaan pertokoan sudah menyingkirkan tas kresek untuk belanja. Bahkan jaringan hypermarket terbesar di dunia, Carrefour, sejak Maret 2007, tak lagi membagikan tas kresek gratis kepada konsumen. Mereka yang membutuhkan kantong untuk membawa belanjaan harus membelinya.Sebelum itu, Inggris serta Belgia, Belanda dan Jerman juga melarang tas kresek untuk tempat belanjaan. Tapi, empat negara tadi tak sampai menjadikan larangan itu sebagai aturan pemerintah. Yang banyak terjadi adalah bahwa pemerintah sejumlah negara Eropa sekadar memungut pajak dari penggunaan tas kresek.Dibanding negara-negara Eropa lainnya, pemakaian tas kresek di Italia tertinggi. Tiap tahun masyarakat Italia menggunakan sedikitnya 20 miliar kantong plastik. Artinya, tiap orang membuang sekitar 300 tas kresek tiap tahun.Legambiente (organisasi lingkungan hidup Italia) optimistis Italia akan mampu memangkas emisi karbondioksida. "Larangan menggunakan tas kresek untuk belanja yang terbuat dari polythene (plastik) itu akan mengurangi emisi CO2 sampai sekitar 180 ribu ton," ungkap Legambiente. Berdasar survei lembaga tersebut, hampir seluruh warga Italia pun mendukung larangan pemakaian kantong plastik itu. news.liputan6.com/.../penggunaan-kantung-plastik-dilarang 30 Des 2010
Hingga saat ini, telah banyak
negara yang melakukan hal serupa seperti Cina dan India. Nah, kapan ya, negara
kita ikut aktif melestariakan lingkungan ? Bagaimana mungkin membiasakan masyarakat
kita agar sadar dan peduli terhadap lingkungan jika para pemimpin kita tidak
tegas dalam masalah ini. Di tambah lagi, sosialisasi pelestarian lingkungan
juga sangat minim dilakukan di Indonesia. Kalau pun ada, informasi yang
diberikan tidak sampai hingga ke semua lapisan masyarakat. Sudah sepatutnya
kita yang mengerti permasalahan ini untuk bertindak. Ada banyak hal sederhana
yang bisa kita lakukan, salah satunya dengan mengurangi sampah itu sendiri. Perubahan
besar di mulai dari satu langkah kecil. Ayo, teman-teman! Kita tumbuhkan
kesadaran akan lingkungan dalam diri kita sendiri dan tularkan ke sekitar kita!
No comments:
Post a Comment