Wednesday, November 2, 2011

Be A Best Friend




Ada satu waktu ketika setiap orang butuh sendiri, dan butuh seorang teman. Banyak di sekitarku yang tidak sadar dengan apa yang mereka cari. Meraka mencari-cari dalam gelap. Padahal apa yang mereka cari selalu ada di sekitarnya. Mungkin mereka tidak mau membuka mata dan hati mereka sendiri. Karena sahabat tidak perlu dinyatakan dengan kata dan dibuktikan dengan ikrar. Seperti air yang mengalir, sahabat akan tetap mengisi tempat yang “rendah dan kosong” yaitu kekuranganmu.  
Tapi sahabat juga manusia, ada saatnya ia tidak bisa berdiri di sampingmu untuk sejenak. Tidak bisa menjawab semua keluh kesahmu. Bahasa kasarnya, jika ibarat tempat sampah, ia juga perlu membuang sampah itu agar tidak penuh dan meluap untukmu. Di balik itu semua, sahabatmu bisa menyebalkan seperti kakak, perhatian seperti pacar, dan bijak seperti ibu. Sahabat tidak bisa dipaksa dan disuap dengan apapun, dia alami ada memahami dan menemanimu.
Sejak kecil aku juga selalu mencari cari sosok sahabat. Sosok yang digambarkan sempurna yang selalu ada kapanpun kita perlu. Hingga sekarang aku memiliki argumen lain, aku salah. Sebenarnya sejak dulu aku selalu punya sahabat yang tidak pernah ku sadari. Sekarang aku yakin, mereka memang ada. Aku teringat suatu hari seseorang datang padaku danmemintaku untuk menjadi sahabatnya. Awalnya aku kaget, tapi akhirnya terasa lucu. Karena aku berpikir semua yang kulakukan terhadap teman-temanku murni mengalir seperti air.
  
Persahabatan muncul dengan sendirinya, di awali dengan saling pengertian, menjaga kepercayaan dan saling menolong satu sama lain. Persahabatan tidak bisa dipaksakan. Seperti cinta, sahabat juga dipilih oleh hati yang paling dalam dan tulus. Sahabat bukan berarti selalu bersama. Semua punya porsi dan dunianya masing-masing. Bahkan siapapun bisa menjadi sahabat, tidak terbatas usia, gender, ruang dan waktu. Apakah kamu sudah sadar siapa sahabatmu yang sejati?
Masih belum sadar juga punya sahabat? Kalo gitu, yuk jadi sahabat untuk orang di dekitarmu. Hidup harus serasi selaras seimbang. Untuk itu harus ada timbal balik agar terwujud caranya adalah dengan belajar menikmati hidup yang ada. Sedangkan hidup sendiri adalah untuk belajar. Yaitu belajar:
1.    Bersukur meski tak cukup.
2.    Ikhlas meski tak rela.
3.    Taat meski berat.
4.    Memahami meski tak sehati.
5.    Bersabar meski terbebani.
Masih ada banyak tips lain lagi yang bisa kamu baca sendiri di buku “101,5 inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda” karya Anthony Dio Martin. Kali ini aku hanya mengambil setengah dari sebuah tips untuk disesuaikan dengan tulisan ini.
Hal yang paling penting adalah bagaimana kamu menempatkan posisimu di lingkungan sehari hari. Jadilah pribadi yang ceria dan optimis pada hidup. Kita akan menjadi seperti apapun yang kita pikirkan tentang diri kita. Oleh karena itu kita juga harus berpikir positif tentang diri kita dan orang lain agar kita mendapat efek dan manfaat yang positif untuk kehidupan kita. Yuk, lakukan yang terbaik untuk diri kita dan buat orang di sekitar kita nyaman dan bangga pada kita.