Friday, May 24, 2013

Perih

Kata orang, kita akan merasa memiliki sesuatu setelah sesuatu itu
hilang. Kata orang lagi, kalau kita ikhlas melepas apapun yang hilang
dari kita, pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Tapi. . . . Tetap aja kalau ada yang hilang, rasanya perih di jantung.

Kata orang, perih dan luka akan sembuh sendiri seiring dengan waktu
yagng berlalu. Akhirnya, apapun yang terjadi, hanya dengan berdamai
dengan waktu dan semuanya berlalu.

Kata orang, perih dan rasa sakit akan membuatmu menjadi kuat...
Sepertinya hal tersebut memang benar. Tapi aku belum tau pasti. Karena
aku masih sedang tumbuh dan belajar berdamai dengan rasa perih itu
sendiri.

Thursday, May 9, 2013

Belajar Sesuatu

Dulu, waktu SMA, jam pelajaran PKn adalah waktunya rekreasi buatku. Mengapa? Karena di SMA, setiap hari aku harus berdamai dengan Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Tiada hari tanpa mereka dari Senin - Sabtu. Di jam PKn, aku bisa membuka wawasan tentang negeri ini. Siapa sih yang tidak jatuh cinta pada negeri ini...?? Indonesia terlalu indah untuk dibenci. Yah, Indonesia negeri yang indah dan kaya sumber daya alam dan manusia. Mungkin saat ini, kita yang  salah dan tidak cerdas mengelola negeri ini.

Kembali mengingat kelas PKn dulu, aku terlalu menikmati kelas ini. Mungkin karena aku beruntung bisa sekolah di SMA yang saat itu jadi pilot project SBI, aku dapat guru yang minimal sedang mengejar gelar S2. Dan kebetulan lagi, guru Pkn ku sudah S2. Beliau berhasil membuat kelas menjadi menyenangkan dengan membeberkan fakta-fakta yang selalu membuat kami tidak memandang negeri dan pemerintah ini dengan sebelah mata. Nggak sedikit, contoh kasus yang kami bahas.  Banyak prestasi pemerintahan yang juga dibeberkan.

Nah, tidak seperti saat ini, di bangku kuliah. Mungin karena dosen adalah lulusan S2 Hukum, jadi kelasnya agak membosankan. Penyajian materi selalu ujung-ujungnya ke masalah penegakkan aturan. Nggak ada rasanya hal positif yang dijabarkan tentang negeri ini.

Walaupun seperti itu, dosen yang ini lebih bagus dalam menyampaikan nasihat dari pada menyampaikan materi. Untung aja, sepertinya beliau sadar. Maka, kuliah 3 SKS ini nggak melulu penyampaian materi. Percuma juga, nggak smua mahasiswa konsentrasi pada meteri. Untuk itu, belau pake trik nyelipin cerita motivasi di luar materi. yah, paling tidak, dengan itu rasa ngantuk kami bisa dihalau sejenak.


Di pertemuan Rabu, 8 Mei kemarin, ada satu "puisi" kata beliau yang beliau bacakan. Isinya

Ketika perjuangan kita tak membuahkan hasil
maka saat itu kita sedang belajar tentang ketulusan
Ketika usaha kita dinilai tak penting
maka saat itu kita sedang belajar tentang keikhlasan
Ketika hati kita terluka dalam
maka saat itu kita sedang belajar tentang memaafkan
Ketika kita merasa lelah dan kecewa
maka saat itu kita sedang belajar tentang kesungguhan
Ketika kita merasa sepi dan sendiri
maka saat itu kita sedang belajar ketangguhan
Ketika kita merasa letih hingga ingin berhenti
maka saat itu kita sedang belajar tentang arti pengorbanan
Ketika semua cobaan datang menyapa kita
maka saat itu kita sedang belajar untuk lebih bersyukur dan mendekat pada-Nya
Aku nggak tau itu karya siapa, tapi yang jelas, isinya benar sekali. Inspiratif.
Kalimat-kalimat tersebut bisa menjadi penawar rasa sedih dan kecewa waktu usaha dan imipian kita belum tercapai. Seperti apapun cerita kita, apapun yang terjadi, jangan berhenti untuk meraih apapun itu. Semangat ! !