Hari ini masih classmeeting. Huamm :$ , sebenarnya aku bingung mau ngapain. Kata panitianya ni, ada lomba bikin artikel dan aku di daftarkan mewakili kelasku untuk lomba artikel dalam bahasa Inggris. Aku nggak tau mau menulis apa, temanya aja aku nggak tau. :o Jadi malas ikut lomba...! :x tapi, sebenarnya aku sudah bikin artikel percobaan versi bahasa Indonesia. Judulnya "Arti Sebuah Nilai"
:D Nah, daripada sia-sia, mending aku posting aja ya. Semoga bermanfaat! :p
:D Nah, daripada sia-sia, mending aku posting aja ya. Semoga bermanfaat! :p
Ujian akhir semester baru saja
kita lewati. Dan sebentar lagi, kita akan menerima hasil evaluasi bejar kita.
Lalu, bagaimana hasilnya? Hasil belajar
kita akan diukur oleh sebuah ukuran yang biasa kita sebut nilai. Nilai yang
kita terima dapat berupa angka 1 sampai 100 atau dengan huruf A sampai E. Apakah
kamu akan mendapat nilai yang bagus dan memuaskan? Atau sebaliknya?
Nilai yang diterima di sekolah
menjadi sesuatu yang sangat penting. Nilai menentukan ukuran kemampuan kita. Di
setiap bidang study, Kita harus dapat mencapai standar nilai tertentu agar kita
dapat melewati sebuah tahap dan meneruskan ke tahap selanjutnya hingga kita
akhirnya dinyatakan lulus.
Bagaimana arti sebuah nilai bagi
siswa sendiri ? Mari kita ambil contoh sederhana. SMAN X adalah sekolah yang istimewa. Dengan status
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sekolah kita yang tercinta ini
mempunyai standar nilai yang cukup tinggi di setiap bidang studi. Di dukung
dengan system yang berbeda dari sekolah lain di Kalimantan Timur, sekolah
menuntut seluruh siswanya untuk menjadi siswa yang unggul di bidang akademik
khususnya. Apalagi, kurikulum sekarang memiliki beban materi pelajaran yang
cukup berat. Bagi kebanyakan siswa yang masih sulit membagi waktu antara asrama
dan sekolah, akan repot untuk menyesuaikan diri dengan system pembelajaran di
sekolah karena terkadang tidak sempat belajar di asrama untuk mengulang materi
dan memperdalam pemahaman. Sehingga untuk mencapai standar nilai sangat
sulit.
Ketika ujian dilaksanakan, siswa
akan melakukan apapun untuk mencapai standar nilai. Jika belajar di kelas tidak
cukup, kebanyakan siswa mengambil jalan
pintas, yaitu mencontek. Banyak sekali siswa yang mencontek atau bekerja sama
dengan siswa lain ketika ujian. Bahkan Kamu bisa bilang hampir semua siswa di
SMAN X pernah melakukannya dan kamu juga pernah melakukannya. Well, Aku
mengakui, pernah melakukannya. Padahal, mereka telah belajar tekun sebelumnya.
Alasan mereka sederhana, yaitu “apapun akan ku lakukan demi nilai, yang paling
penting adalah lulus ujian”. Begitulah kenyataan.
Dari fakta di atas, kita bisa
berpendapat bahwa nilai bukan lagi sebagai pengukur kemampuan, tapi hanya
menjadi keharusan yang harus dicapai untuk melewati sebuah ujian dalam
menyelesaikan pendidikan. Kita harus menyadari bahwa mencapai nilai tinggi
dengan kerja keras diri kita sendiri
lebih membanggakan dan juga lebih bermanfaat karena kita benar benar menguasai
ilmu yang di ujikan. Kebiasaan mencontek akan membuat kita menjadi pemalas dan
selalu bergantung pada orang lain. Ini tidak baik dan akan terbawa hingga kita
dewasa dan ketika kita berada di lingkungan masyarakat. Kita akan menjadi orang
yang lemah dan jauh dari kesuksesan.
Temanku, jangan bersedih jika
kamu sudah berusaha maksimal dan akhirnya hanya mendapat nilai rendah. Nilai
memang penting untuk menentukan kita lulus atau tidak. Tapi, nilai bukan
segalanya. Karena nilai hanya sebuah ukuran. Kesuksesan seseorang tidak di
tentukan dengan nilai yang tinggi, tapi ditentukan oleh kerja keras. Seburuk
apaun nilai yang kamu dapat adalah sebuah proses yang harus dilewati. Nilai
rendah harus menjadi sebuah pemacu agar kita rajin belajar lagi dan lagi. Jika
kita berhasil memperbaiki kekurangan kita dan terus belajar dari pengalaman,
maka kita tidak akan menjadi seorang yang sia-sia. Makanya, kita harus terus
semangat dan bekerja keras untuk mendapat hasil yang terbaik dan meraih
cita-cita kita. Teman teman, ayo kita buat ibu, ayah, dan guru kita bangga! ;)
No comments:
Post a Comment