Wednesday, January 23, 2019

Kejujuran yang Meluap Mulap

Satu malam aku menyadari kalau ada beberapa suara yang menggebu ingin disampaikan. Rasanya itu sulit sekali untuk ditahan, tapi kalau pun disampaikan juga seperti hanya menjadi bumerang.

Dan terjadilah kekacauan ini. Tepat ditengah malam, aku jadi gelisah dan salah fokus. Maksud hati cuma mau berpendapat, apa daya kekuatan khilaf mengantarkan pesanku di forum yang salah.

Bagaimana ya rasanya, antara deg deg an karena bersalah, seperti ketahuan telah melempar petasan ke api. Orang lain terluka dan  100% aku dinyatakan salah.

Di sisi lain, aku mau bilang ke diri sendiri. Hai, ga papa. Ga papa salah, itu memang kamu kok, yang biasanya bersuara lantang, tanpa gentar. Jangan takut dong. Dulu kamu selalu berani bertanggung jawab apapun kesalahanmu.

Tapi aku masih merasa takut, aku bukannya takut pada atasan. Tapi aku takut dihukum Tuhan. Aku takut kalau aku tidak bisa berhenti dengan kesan yang baik.

Hari ini aku belajar, di kantor pertamaku, aku tidak bisa mengeluh, apa pun itu. Aku harus bisa survive sendiri. Kalau satu detik saja pertahanku runtuh, semuanya akan tumpah dalam rentetan keluh kesah.

Aku pun harus berhati hati untuk menahan luapan keluh kesah itu, karena bisa jadi mengalir seperti air bah. Menghantamku balik.

No comments:

Post a Comment