Wednesday, January 23, 2019

Kejujuran yang Meluap Mulap

Satu malam aku menyadari kalau ada beberapa suara yang menggebu ingin disampaikan. Rasanya itu sulit sekali untuk ditahan, tapi kalau pun disampaikan juga seperti hanya menjadi bumerang.

Dan terjadilah kekacauan ini. Tepat ditengah malam, aku jadi gelisah dan salah fokus. Maksud hati cuma mau berpendapat, apa daya kekuatan khilaf mengantarkan pesanku di forum yang salah.

Bagaimana ya rasanya, antara deg deg an karena bersalah, seperti ketahuan telah melempar petasan ke api. Orang lain terluka dan  100% aku dinyatakan salah.

Di sisi lain, aku mau bilang ke diri sendiri. Hai, ga papa. Ga papa salah, itu memang kamu kok, yang biasanya bersuara lantang, tanpa gentar. Jangan takut dong. Dulu kamu selalu berani bertanggung jawab apapun kesalahanmu.

Tapi aku masih merasa takut, aku bukannya takut pada atasan. Tapi aku takut dihukum Tuhan. Aku takut kalau aku tidak bisa berhenti dengan kesan yang baik.

Hari ini aku belajar, di kantor pertamaku, aku tidak bisa mengeluh, apa pun itu. Aku harus bisa survive sendiri. Kalau satu detik saja pertahanku runtuh, semuanya akan tumpah dalam rentetan keluh kesah.

Aku pun harus berhati hati untuk menahan luapan keluh kesah itu, karena bisa jadi mengalir seperti air bah. Menghantamku balik.

Sunday, January 13, 2019

2018: Jalan – jalan, Kerja, Berkarya


Setelah 2017 yang terasa seperti berlayar di laut tenang tapi tak kunjung bertepi, akhirnya di pertengahan 2018 aku mendarat di Kalimantan Utara. 




2018 is an Unpredictable and Beautiful Year.

Separuh 2018 aku lewati dengan banyak improvisasi, karena banyak rencana yang berubah. Ada banyak sekali doa dan harapan yang diminta sejak lulus kuliah, terjawab di 2018. Dulu, waktu sibuk – sibuknya ngerjain skripsi, aku pernah berharap untuk bisa jalan – jalan dulu baru kerja. Aku juga berdoa semoga bisa kerja di kementerian entah di KLHK atau PUPR. Bahkan sejak awal kuliah sempat terbesit dalam hati, berharap bisa punya penghasilan pertama di atas 3,5 juta, tapi ga disebutin waktu solat.

Alhamdulillah, semuanya dikasih Allah setelah lulus kuliah hingga di 2018. Setelah sidang akhir di Januari 2017, aku bisa main ke Malang sebelum wisuda, kemudian tahun baru 2018, aku bisa jalan – jalan ke Kapuas, Kalimantan Tengah, Maret 2018 aku bisa main ke Bogor dan tepat sebelum diklat, di bulan Juli, aku diajak ke Garut. Bahkan waktu diklat pun aku bisa sampai ke Semarang dan Pati. 

Tahun 2017 aku bertemu teman baru di tempat khursus bahasa inggris, Ka Elmi, aku sih biasanya manggil Miss Elmi. Suatu hari aku cerita udah ngelamar kemana aja di Samarinda, terus dia bilang, “Miss, kalau kayak kamu sayang kalau nyoba kerja di tempat yang asal – asal, coba sekalian ke tempat yang bagus, coba aja masukin ke Mandiri atau Danamon.” Waktu itu dia baru aja resign dari Mandiri dan masuk ke Danamon. 

Masukan dari Miss Elmi itu benar – benar meresap ke jantung dan aku masih ingat sampe sekarang di Januari 2019. Karena aku merasa pendapatnya benar dan aku merasa aku tau banget aku mau jadi apa. Setiap hari pun aku semakin fokus berdoa agar dapat kerja yang relevan. 

Akhirnya satu hari di 2018, aku diterima di BLUP3H, unit kerja di Kementerian LHK. Walaupun nggak sesuai latar pendidikan, tapi masih bersinergis lah antara pembangunan usaha kehutanan dengan Teknik Lingkungan, ada konservasinya yang sangkut. Alhamdulillah, aku merasa ini adalah keputusan terbaik di tahun 2018. Apalagi setelah itu ga ada juga loker yang bisa aku apply, waaah kalau saat itu aku tidak mencoba, aku nggak yakin aku bisa melewati 2018 dengan damai dan tentram. Hingga akhirnya aku di sini. Bisa menjejakan kaki di Kalimantan Utara, makan soto lamongan di Bulungan, makan kepiting di Tarakan dan makan pecel di Nunukan. My Life is an adventure, isn’t it?



Petualangan di 2018 belum selesai sampai disitu karena ada beberapa cerita pendek fiksi yang aku, dhini, dan dhyna bukukan. Ini adalah project Amicos Sribos yang digarap dari Mei 2018. Baru kali ini aku benar-benar jujur pada diriku sendiri. Pada tulisanku. Akhirnya aku berani menulis tanpa takut memikirkan akhir ceritanya. Aku percaya saja pada semua yang ingin aku tuliskan. 

Kalau 2016 -2017 kita cuman bisa bikin PKM dan skripsi, 2018 kita bisa bikin kumpulan cerpen. Terima kasih dhini, dhyna, yang ga bosan-bosan ngajak kolab, terima kasih juga buat tim hore paling setia: eka, diah, sahla, hime, kiki dan shelda yang udah berkontribusi dan bikin ini jadi dinamis. Terima kasih juga buat semua teman – teman yang telah memberi perhatian dan membeli bukunya. Semoga kami bisa terus tumbuh dan memberikan cerita yang lebih baik lagi untuk layak dinikmati. 

Seorang motivator Amerika, Zig Ziglar berkata "You don’t have to be great to start, but you have to start to be great"—
And here we are. We are ready to start again.

Wednesday, February 14, 2018

Life is Unpredictable

Unpredictable, that how life is. For me.

Since I was younger, I have had a lot of things to try. So I set dreams.

While I grow up, I learn how everything turn out of my hope. I can't always get everything that I wanted.

Today, I know exactly what I want to reach. What I want to have. I had to take responsibility for my dreams. Not like today. I'm missing the day when I was busy with my tasks and my friends everyday. I need be busy at weekday and free at weekend.